Manisan Lampung - Manisan Buah Terlengkap Ada Disini
Manisan Buah
Manisan adalah makanan yang dibuat dari buah-buahan yang direndam didalam sebuah larutan glukosa/gula dalam waktu tertentu. Sesuai dengan namanya “Manisan” serta direndam dalam larutan gula, maka manisan sudah pasti memiliki rasa yang “manis”.![]() |
Manisan Asli Lampung |
![]() |
Manisan Loba-Lobi Lampung |
Manisan ini bisa dikatakan adalah suatu metode pengawetan buah yang telah digunakan sejak dahulu dan masih eksis hingga saat ini.
![]() |
Manisan Mangga Khas Lampung - doc. pribadi |
Teknik pengawetan buah-buahan yang kita tahu bahwa buah adalah bahan makanan yang tidak memiliki waktu simpan yang lama karena cepat rusak/busuk. Dengan adanya teknik pengawetan dengan membuat manisan ini maka buah bisa betahan sangat lama dan membantu para petani.
![]() |
Manisan Mangga Lampung - doc. pribadi |
Yang Ini Juga Enak Lho: Keripik Pisang Suseno Khas Lampung
Bagaimana “manisan” bisa awet dan tahan lama?
Apakah anda tahu pembuatan ikan asin? Taknik dan metodenya hampir sama, bedanya
adalah bahan yang digunakan dalam pengasinan adalah garam, sedangkan dalam
pembuatan manisan adalah gula. Ya jelas, tidak mungkin kan kita mengasinkan
buah-buahan.. bagaimana dengan rasanya :). Didalam pembuatan manisan buah yang telah dikupas kulitnya
dan dicuci dimasukkan dalam larutan gula dengan kadar yang tinggi, nah
lama-kelamaan gula akan masuk kedalam buah yang kita rendam tersebut. Bersamaan
dengan itu kandungan air dalam daging buah akan semakin berkurang karena keluar
dari daging buah, peristiwa ini dalam keilmuan disebut sebagai osmosis. Dengan
kadar air yang sedikit dan adanya glukosa dalam sel-sel buah maka mikroba
termasuk bakteri pembusuk tidak akan berkembang baik sehingga buah bisa
bertahan lebih lama seperti halnya dengan ikan asin. Itulah mengapa teknik
manisan ini sangat penting sebelum metode-metode pengawetan modern yang ada
pada saat ini ditemukan.
Manisan Buah @Kuhna |
Selain agar awet, manisan memiliki keuntungan dari segi rasa
karena buah yang memiliki dasar rasa manis akan semakin manisa dan enak. Selain
rasa manis yang diperkuat, karakter rasa asam dari beberapa buah akan ditutupi
oleh rasa manisa dari larutan gula yang masuk kedalam daging buah. Oleh karena
itulah manisan buah ini saat ini masih banyak penyukanya, bahkan di provinsi
kami “Lampung” masih menjadi primadona oleh-oleh yang wajib dibawa saat
mengunjungi Lampung.
Pembuatan Manisan Buah
Disalam pembuatan manisan buah, biasanya seorang pembuat manisan akan memperhatikan beberapa hal pokok dan penting yaitu jenis buah dan tekturnya, bahan pembuatan, dan alat-alat termasuk wadah untuk manisan. Jenis buah mempengaruhi teknik dan metode serta komposisi air dan bahan yang akan digunakan karena setiap buah memiliki tekstur dan sifat yang berbeda-beda. Buah yang dipilih adalah dengan kualitas terbaik dan berukuran besar, sedangkan untuk tingkat kematangan tergantung selera dan tujuan dari pembuatan manisan. Yang jelas tidak terlalu matang untuk mendapatkan tekstur terbaik, tidak pula terlalu muda agar rasanya tidak pahit atau sepat.
Bahan utama lainnya selain buah adalah gula, gula yang
digunakan biasanya adalah gula pasir terbaik agar kualitas manisan semakin baik
dan air dari manisan tidak berwarna sehingga tampilannya sempurna. Selain gula
ada bahan pelengkap seperti garam dan cuka, garam yang biasa digunakan adalah
berbagai jenis garam seperti garam bata atau garam meja sedangkan untuk cuka
digunakan jenis cuka untuk makanan yang dapat dengan mudah kita temukan
berkadar 5%. Untuk kerenyahan manisan biasanya dipakai kapur sirih, saat
pemberian kapur bahan manisan akan mengembang dan memberikan kerenyahan pada
hasil manisan yang dibuat. Untuk bahan tambahan atau bumbu biasanya yang digunakan
adalah kayu manis, cengkeh, serta cabai dengan takaran yang berbeda-beda sesuai
dengan resep masing-masing pembuat manisan.
Buah yang akan dibuat manisan dibersihkan dan dikupas serta
dipotong-potong, disesuaikan dengan kebutuhan/selera serta jenis buah yang
digunakan. Selanjutnya tahap pemanisan dilakukan dengan merendam bahan utama
buah kedalam larutan gula yang dimasak dan telah ditambahkan bahan-bahan
tambahan serta bumbu selama 12 jam atau lebih tergantung jenis dan tekstur
buah. Pada beberapa jenis dengan tekstur tebal dan keras, sebelum direndam
kedalam larutan gula direndam terlebih dahulu kedalam larutan garam dan air
kapur sirih agar tekturnya lebih lebih renyah, awet dan memiliki rasa yang
lebih kompleks. Setelah pemanisan selesai adalah tahap penirisan, buah
ditiriskan agar air tidak tersisa. Untuk manisan basah larutan gula tidak
ditiskan, hanya buahnya saja yang ditiriskan selanjutnya dimasukkan kedalam
larutan gula dan disimpan dalan wadah botol kaca yang kedap udara.
Manisan Lampung |
Macam-Macam Manisan
Manisan jika kita lihat dipasaran ada berbagai macam sehingga dari sifatnya
dan bentuknya “manisan” bisa dikategorikan menjadi 3 yaitu:
- Manisan Basah
Manisan basah adalah manisan yang masih memiliki banyak kansungan air, sehingga biasanya dalam penampakannya masih bersamaan dengan air gula. Jika anda menjumpai manisan yang terlihat masih direndam dalam larutan gula dan tertutup wadah rapat maka itu adalah “manisan basah”. Manisan basah memiliki bentuk yang baik karena buah masih seperti saat pertama kali dimasukkan kedalam air gula. Biasanya manisan basah ini dipilih untuk jenis buah yang daging buahnya sedikit keras sehingga teksturnya saat dimakan tidak berubah. Beberapa buah yang biasa dibuat manisan basah seperti: Jambu biji, buah salak, buah nangka, keondong, mangga, kolang-kaling, cermai, belimbing dan lain-lain.
- Manisan Kering
Yang kedua adalah manisan kering, berbeda dengan manisan basah dari namanya “manisan kering” kita tahu bahwa manisan ini adalah manisan yang lebih kering atau memiliki sedikit sekali kandungan air. Manisan kering lebih unggul dari manisan basah dari segi simpan karena lebih tahan lama, hal ini terjadi karena manisan kering memiliki lebih sedikit kandungan air dan mengandung lebig banyak glukosa/gula. Pembuatan manisan kering ini seperti halnya dengan manisan basah, namun setelah beberapa saat buah diangkat dan ditirkan lalu dijemur sampai kering. Buah yang dibuat manisan kering biasanya buah-buah yang tekstur buahnya lembut atau lunak. Beberapa buah yang biasa dibuat manisan kering antara lain: Asam jawa, jambu mete, terong, semangka, bengkuang, dan lain-lain.
Manisan Lampung
“Manisan Buah” adalah salah satu diantara oleh-oleh yang dikenal di
provinsi Lampung, manisan buah adalah buah tangan yang banyak dibawa oleh
orang-orang saat singgah di Provinsi Kami, Lampung. Manisan buah ini bisa anda
dapatkan diberbagai sentra oleh-oleh khas lampung di Kota Bandar Lampung,
banyak diantara sentra oleh-oleh yang menjual manisan buah ini jadi anda tidak
akan kesulitan untuk mendapatkannya. Selain itu anda tidak perlu merogoh kocek
terlalu dalam untuk manisan buah ini, dengan rasa yang lezat dan harga murah
anda harus mencobanya.
Beberapa manisan buah yang banyak dijual di Lampung
diantaranya adalah:
- Manisan Buah Pala
Apakah anda pernah mancicipi “manisan buah pala” khas dari Lampung? Jika belum anda wajib mencobanya. Pala adalah atau yang memiliki nama ilmiah (Myristica fragrans) adalah tumbuhan asli Nusantara tepatnya Pulau Maluku. Pala termasuk rempah-rampah yang sangat mahal pada zaman dahulu, oleh karena itulah maluku sejak zaman dahulu dikenal sebagai penghasil rempah-rempah diseluruh dunia. Pala menjadi salah satu rempah-rempah penting sampai saat ini dan saat ini pala sudah dibudidayakan tidak hanya di pulau maluku, melainkan diseluruh dunia. Pala yang paling bermanfaat adalah biji dan salut biji atau pembungkus biji, biji pala di Lampung saat ini dihargai 60-80 ribu rupiah per kilogramnya. Sedangkan untuk daging buah belum dimanfaatkan secara maksimal dan biasanya dibuang saat dikupas untuk mengambil biji dan salut bijinya.
Pembuatan manisan dari buah pala ini menjadi sangat penting untuk nilai tambah dari buah pala terutama daging buahnya. Selain itu manisan pala ini masih cukup sulit untuk kita temui secara umum dan terbatas dibeberapa tempat saja, jadi pastikan anda untuk mencicipi manisan buah pala asli Lampung ini ya. Ciri khas dari manisan buah pala adalah rasanya yang segar dan sedikit pedas sehingga sensasi rasanya unik, oleh karena itu sebenarnya banyak sekali orang yang suka pada manisan ini. Selain lezat manisan buah pala juga memiliki banyak manfaat, pala adalah salah satu rempah-rempah yang dikenal memiliki afek karminatif. Didalam ilmu medik sifat karminatif berfungsi untuk menurunkan resiko masuk angin atau perut kembung karena memperlancar tubuh kita untuk buang angin. Oleh karena itulah banyak obat masuk angin biasanya juga mengandung ekstrak dari buah pala ini.Manisan Buah Pala - Manisan Mangga
“Manisan khas lampung” kedua yang dapat anda jumpai adalah manisan dari buah mangga. Manisan buah mangga adalah salah satu jenis manisan populer karena memiliki rasa yang lezat, selain itu buah mangga adalah salah satu buah paling familiar dan hampir semua orang suka. Buah mangga dikenal sebagai buah yang cepat sekali masak dan musiman, oleh karena itu dengan mengawetkan buah menjadi manisan akan membantu kita menikmati buah mangga. Mangga adalah buah yang banyak sekali jenisnya, selain itu tumbuhan yang memiliki nama ilmiah Mangifera indica ini adalah buah yang banyak sekali ditanam mulai dari kebun hingga pekarangan rumah. Didalam sejarah ilmiah ternyata buah mangga bukanlah tanaman asli nusantara melainkan berasal dari daratan perbatasan tiongkok dengan myanmar, buah mangga ini menyebar keberbagai daratan di asia sejak 15 abad yang lalu.
Karena rasanya yang sangat lezat buah mangga banyak disukai orang dan budidayanyapun relatif tidak sulit. Buah mangga juga menjadi buah yang paling mudah untuk kita jumpai. Nah, manisan buah mangga adalah variasi pengolahan buah mangga yang memiliki rasa unik dan khas serta wajib kita coba. Jadi jika anda belum pernah mencobanya anda harus mencoba manisan buah mangga khas daerah kami, kami jamin rasanya tidak akan mengecewakan.Manisan Mangga @yumei
- Manisan Buah Pepaya
Manisan buah pepaya? Ya pepaya adalah manisan yang bisa anda dapatkan jika berkunjung ke Lampung. Diantara kedua buah diatas, buah pepayalah yang memiliki waktu simpan paling pendek karena tekstur buah yang sangat lembut dan cepat sekali masak. Oleh karena itulah anda bisa menikmati buah pepaya seperti kalam keadaan segar dengan mencicipi manisan pepaya basah dari lampung ini.
Apakah yang paling terkenal dari pepaya?
Tentu saja adalah manfaatnya untuk kesehatan mata karena daging buah yang banyak mengandung vitamin A serta baik untuk melancarkan pencernaan kita. Itu semua telah kita pelajari dan kita baca sejak sekolah dasar karena memang pepaya adalah buah penting untuk menjaga kesehatan mata kita. Pepaya (Carica papaya) adalah tumbuhan familiar dan banyak ditanam di Indonesia, meskipun demikian seperti halnya mangga buah pepaya bukanlah buah asli Indonesia. Hal ini dapat kita lihat dari kata “Pepaya” sendiri yang diambil dari kata “papaja” bahasa belanda. Pepaya adalah tumbuhan asli benua amerika tepatnya dari meksiko lalu menyebar keberbagai negara beriklim tropis didunia untuk dibudidayakan. Di Indonesia pepaya bukan hanya buah yang dinikmati saat masak, melainkan sebagai sayur-mayur karena buah pepaya juga sebagai bahan masakan terutama sayur. Buah pepaya biasanya dimasak dengan cara ditumis atau dibuat sayur. Itulah beberapa hal penting tentang buah pepaya, jangan lupa nikmati manisan buah pepaya khas lampung ya :)
Manisan Pepaya
- Manisan Buah Salak
Manisan lampung dari buah salak yang dibuat dari buah salak pilihan yaitu salak pondoh. Salak pondoh adalah varian salak yang berasal dari lereng merapi dan sangat terkenal dari segi bentuk serta rasa. Salak pondoh terkenal manis bahkan saat buahnya belum masak, selain itu buah salak pondoh ini sangat besar sehingga disukai oleh banyak orang. Tumbuhan salak (Salacca zalacca) adalah tumbuhan yang juga banyak ditanam diberbagai daerah di Indonesia untuk diambil buahnya. Salah termauk buah yang banyak dijual mulai dari swalayan, tokobuah, hingga pasar-pasar tradisional.
Manisan salak pondoh memang tidak hanya berasal dari provinsi kami Lampung, dibeberapa daerah di Jawa kita juga dapat menjumpainya. Namun tidak ada salahnya jika anda mencicipi manisan salak pondoh dari lampung dan membandinkannya dengan manisan dari tempat lain, apakah sama? Anda sendiri yang bisa menilainya. Yang jelas manisan salak pondoh lampung memiliki rasa manis yang kental dan lezat, jadi jangan lupa untuk membawanya sebagai buah tangan.Manisan Salak
Pemesanan Manisan Buah Khas Lampung
Untuk memesan manisan buah lampung ini anda bisa langsung menghubungi kontak kami di 08971218773 bisa telepon, wa, line, atau sms. Karena berada dliar kota atau diluar provinsi, pengiriman bisa dilakukan dengan menggunakan jasa pengiriman JNE, TIKI, POS INDONESIA, atau jasa pengiriman lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan anda. Namun jika anda berada di kota bandar lampung anda kami sarankan untuk langsung mengunjungi berbagai sentra oleh-oleh khas lampung. Namun jika anda berhalangan karena waktu anda terbatas, kami bisa mengantarkan pesanan manisan buah anda (delivery order) selama masih di kota Bandar Lampung. Untuk ongkos pengiriman manisan buah dalam kota adalah Free tidak ada biaya tambahan apapun. Jadi, dengan kemudahan ini jangan sampai anda melewatkan untuk membeli manisan buah khas lampung sebagai oleh-oleh keluarga ya.. Terimakasih dan tetap cintai kuliner Indonesia khususnya Lampung :)
Salam, www.makananlampung.com – Pusatnya Oleh-Oleh Lampung
Jangan Lupa Baca:
FAQ,
Cara Pemesanan,
Testimoni
MANISAN BUAH LAMPUNG (silvie)
Seperti yang kita tau buah merupakan
sumber Vitamin, serat dan mineral alami yang dibutuhkan untuk meregenerasi
sel-sel dalam tubuh kita. Setiap Vitamin dan mineral memiliki peranan
masing-masing dalam tubuh. Buah juga mengandung antioksidan untuk menangkal
radikal bebas dan meningkatkan daya tahan tubuh. Buah paling bagus dikonsumsi
secara langsung, atau tanpa proses pemasakan yang membuat kandungan vitamin dan
mineral dalam buah rusak, alternatif lain yang bisa dipilih adalah dengan
membuat jus atau ekstrak dari buah tersebut. Tapi seiring dengan perkembangan
kuliner dan teknologi saat ini, selain dikonsumsi langsung buah juga dibuat
berbagai olahan makanan yang lezat dan juga bergizi.
Di Indonesia sendiri ada banyak
sekali jenis buah yang tersedia dan karena tanahnya yang subur tanaman buah –
buahan mudah dibudidayakan disini. Di musim panen biasanya hasil pasokan buah
akan meilimpah yang terkadang membuat harga dipasaran mengalami penurunan.
Sehingga membuat banyak sekali buah yang busuk atau terbuang. Untuk menghindari
hal tersebut para pedagang dan pengusaha kuliner kemudian mengolah kembali
buah-buahan menjadi olahan makanan yang memiliki nilai ekonomis yang lebih
tinggi. Ada yang diolah menjadi keripik, sari pati buah, manisan buah lampung, asinan buah, bahkan menjadi bahan tambahan
untuk membuat kue. Salah satu kue yang cukup terkenal yang menjadikan buah
sebagai isiannya adalah Nastar. Kue isi nanas ini sangat terkenal di masyarakat
Indoesia, dan menjadi kue yang wajib ada di meja saat perayaan hari raya Idul
Fitri atau Idul Adha.
Dari banyak sekali jenis makanan
olahan buah, yang paling saya sukai adalah manisan
buah lampung. Karena menurut saya pada manisan
buah lampung, rasa asli dari buah itu sendiri tidak hilang bahkan buah jadi
memiliki sensasi rasa yang unik namun tetap enak. Dikatakan manisan buah lampung karna dalam proses
pembuatannya buah akan di masak dengan larutan gula sehingga sari pati buah
keluar dan bercampur dengan air gula. Sebelum dimasak buah harus dicuci bersih
terlebih dahulu dan direndam dengan larutan natrium benzoat atau bisa juga
menggunakan kapur sirih agar manisan buah
lampung memiliki tekstur yang renyah dan tidak melempem.
Banyak sekali buah yang dapat dibuat
menjadi manisan buah lampung antara
lain, salak, kedondong, pala, pepaya, mangga, kolang –kaling, cermai, nanas dan
hampir setiap jenis buah dapat dibuat manisan. Bahkan beberapa kulit buah dapat
juga dijadikan manisan, seperti kulit buah semangka dan jeruk bali.Ada dua jenis manisan buah lampung yang beredar di pasaran, yaitu manisan buah lampung kering dan manisan buah lampung basah. Kalau
ditanya lebih enak yang mana, tentu setiap orang memiliki selera yang berbeda. Pada manisan basah buah akan terendam
sepenuhnya dengan air gula, manisan buah
lampung basah memiliki rasa yang segar, manis dan sedikit asam. Saat ini
banyak juga pedagang yang menambahkan cabai sebagai tambahan bumbunya, sehingga
rasanya sedikit pedas tapi lebih berwarna dan segar. Buah yang banyak digunakan
dalam manisan buah lampung basah
seperti kedondong, salak, leci, siwalan, mangga, rambutan, pala, ceri dan lainnya.
Kelemahan manisan buah lampung basah
ini adalah tidak mampu bertahan dalam waktu lama. Manisan buah lampung basah hanya mampu bertahan selama kurang lebih
1 bulan, dengan catatan tempat penyimpanannya harus dalam keadaan tertutup
rapat.
Sedangkan pada proses pembuatan manisan buah lampung kering, buah
dimasak dengan air gula , setelah itu kemudian di oven untuk menghilangkan
kadar air dalam buah. Setelah proses pengovenan, larutan gula yang menempel
pada buah akan membentuk kristal dan mengeras. Oleh karena itu manisan buah lampung kering lebih tahan
lama daripada manisan basah, apalagi jika dikemas dengan baik maka manisan buah lampung kering bisa
bertahan antara 3 sampai 4 bulan.
Beberapa daerah yang banyak menjual manisan buah lampung antara lain, Bogor,
Subang, Bandung, Purwakarta, Banyuwangi dan Lampung. bahkan manisan
buah lampung sudah menjadi icon oleh-oleh di beberapa kota seperti bogor.
Saat ini beberapa pusat perbelanjaan di kota-kota besar juga sudah menyediakan
beberapa jenis manisan buah lampung,
jadi tidak perlu jauh-jauh datang ke Bogor untuk mencicipi segarnya manisan buah lampung. Bahkan di
toko-toko kue kering terkadang juga menyediakan manisan buah lampung kering seperti manisan pala, dan ciremai.
Harga yang di tawarkan cukup beragam sesuai dengan jenisnya, manisan pala
kering dengan berat kurang lebih 100 gram ditawarkan dengan harga Rp. 5.000 per
kantong, sedangkan manisan basah dijual
dengan harga mulai dari Rp. 3.500 sampai dengan 8.000/gram.
Manisan sendiri adalah cara untuk
mengawetkan buah agar tidak cepat busuk, akan tetapi tak jarang dalam proses
pembuatan manisan ditambahkan lagi pengawet makanan kimia berupa natrium
benzoat. Meskipun kadar yang digunakan tergolong cukup rendah dan aman, tapi
tentu saja bahan kimia yang dimasukkan kedalam tubuh secara terus menerus dapat
menimbulkan efek buruk dikemudian hari. Kalau kamu ingin mencoba membuat manisan buah lampung sendiri dirumah
juga bisa, Tentu lebih higienis dan tanpa pengawet. Bahan – bahan yang
dibutuhkan juga terbilang cukup mudah ditemukan disekitar kita. Berikut resep manisan buah lampung salak tanpa tambahan
bahan pengawet.
Resep Manisan buah lampung salak
Bahan yang dibutuhkan :
500 gram buah salak
150 gram gula pasir
2 sdm garam
Air secukupnya
Cara membuat :
Pertama kupas salak dari
kulit luar dan kulit arinya, kemudian cuci bersih. Rendam salak dengan air
garam selama semalaman, setelah itu buang airnya, sisihkan
Rebus gula dengan air
kurang lebih 400 ml, masak dengan api kecil sampai gula larut
Masukkan buah salak dan
rebus kurang lebih 10 menit, sisihkan agar uap panasnya hilang
Setelah dingin, masukkan salak
kedalam wadah tertutup kemudian masukkan kedalam kulkas.
Mudahkan membuat manisan buah lampung sendiri dirumah ?. Tapi berbicara soal Manisan buah lampung, Ternyata manisan buah lampung bukan hanya
terdapat di Indonesia, Negara lainpun ada yang mengolah buah menjadi manisan
seperti Spanyol, Italia, Inggris , Belanda dan Jerman. Berbeda seperti dari
Indonesia, di Negara-negara dengan mayoritas penduduknya adalah Kristen, Manisan buah lampung dijadikan sebuah
hidangan istimewa saat Natal. Meskipun penyajian manisan buah lampung dalam acara natal dianggap sebagai tradisi
kuno, tetapi masih ada beberapa orang yang mewajibkan adanya manisan buah lampung pada acara Natal
untuk menjaga tradisi. Tidak menutup kemungkinan bahwa resep manisan buah lampung yang kita kenal
saat ini juga merupakan pengaruh dari kebudayaan mereka , Mengingat kita juga pernah
memiliki sejarah panjang saat dijajah oleh belanda dulu.
Terlepas dari bagaimana sejarah manisan buah lampung itu tercipta dan
mulai di kenal di Indonesia, Manisan buah
lampung menjadi salah satu keanekaraman kuliner yang juga harus
dilestarikan. Diperlukan adanya inovasi dan konsistensi penuh pada makanan
tradisional sehingga tetap bisa diserap oleh masyarakat saat ini . Agar tidak
mudah tersisihkan oleh kehadiran jutaan jenis produk baru dipasaran.